Pada suatu hari di hutan ada seekor beruang besar yang kakinya terjepit batang pohon yang tumbang. Beruang itu meraung kesakitan sekeras-kerasnya. Selang beberapa saat ada seorang pencari kayu yang mendekati suara tersebut. Ia kaget melihat kondisi beruang dan langsung menolongnya. Beruang tersebut bersyukur sekali nyawanya bisa selamat. Ia ingin membalas jasa bapak penebang kayu tersebut maka kemudian ia memutuskan untuk menjadikan bapak penebang kayu sebagai tuannya. Beruang siap mengabdi pada tuannya. Si beruang ingin selalu membantu, melindungi , dan menjaga bapak penebang kayu apapun bahaya dan kesulitannya. Beruang tidak senang kalau ada seseorang atau sesuatu apapun membahayakan orang ang menolongnya.
Ketika sampai di rumah penebang kayu, penebang kayu sejenak tidur untuk memulihkan tenaganya legi. Si beruang berjaga-jaga terus di sampingnya takut kalau nanti ada apa-apa. Saat asyik tidur, tiba-tiba ada seekor lalat yang hinggap di wajah bapak penebang kayu. Si beruang yang melihatnya tidak terima. Ia sangat marah. Dia kemudian mengambil sebongkah batu besar dan melemparkannya ke lalat yang hinggap di wajah tuannya. (bisa dibayangkan apa yang terjadi).
Pelajaran yang bisa dipetik dari kisah di atas adalah kadang kita ingin berbuat baik, ingin banyak beramal, punya ghirah yang kuat. Akan tetapi jangan dilupakan kalau semua itu harus didasari dengan ilmu dulu. Amal tanpa Ilmu itu sia-sia dan Ilmu tanpa amal tidak akan membawa perbaikan.
No comments:
Post a Comment